Keliling Pulau Banyak, Mengenal Kekayaan Bahari Nusantara

Keliling ke beberapa pulau di Kepulauan Banyak, Kabupaten Singkil, menjadi salah satu cara kita mengenal kekayaan laut dan pesona bahari Indonesia di wilayah Aceh.

Atraksi itu mudah sekali dinikmati di pulau terluar tersebut. Kami misalnya. Hanya perlu menyewa perahu atau disebut robin milik masyarakat Desa Pulau Balai, ibu kota Kecamatan Pulau Banyak, 8 pulau berhasil kami jelajahi dalam dua hari trip.

Pada akhir Juli 2016 yang cerah, saya dan kawan-kawan Famtrip Susuri Cahaya Aceh dari Pantai Barat melakukan island hopping (keliling pulau) Banyak hanya menggunakan robin berkapasitas 6 orang.

Pulau Banyak sebelum tsunami, memiliki 99 pulau besar dan kecil. Tapi setelah gempa dan gelombang besar itu, kini hanya menyisakan 80-an gugus pulau lagi. Beberapa di antaranya menjadi daya tarik bagi dunia wisawatan dan menjadi nilai wisata (tourism).

Kami memilih 8 pulau yang kerap dan sangat layak dipasarkan sebagai “Cahaya Aceh” dari Singkil, yang berpendar dari Samudera Hindia. Pastinya, ini bisa jadi salah satu model itinerary untuk keliling Pulau Banyak.

1. Pulau Tailana

Nama Tailana sudah sangat populer di telinga turis mancanegara maupun domestik. Pantas saja, sang tekong robin hari itu, menganjurkan kami untuk lebih dulu mendarat di pulau paling jauh ini.

Dari Pulau Balai, kami menempuh waktu sekitar dua jam untuk sampai di Pulau Tailana. Air yang bening nan tenang, dengan panorama gugus pulau di atas permukaan air, cukup memanjakan mata sepanjang trip laut ini.

Di sela-sela pokok kelapa dan belukar di daratan Tailana, cottage kayu menyembul menggoda wisatawan yang barus saja berlabuh. Terbukti, dua turis domestik asal Sumatera Utara, baru saja usai menikmati keindahan pulau itu dengan bermalam di sana.

Kami disambut dengan butiran pasir putih bagi terpal yang tergelar rapi di bibir pantai. Ditambah, sepetak lapangan voli pantai, yang memberikan kesan pantai tropis ala pantai-pantai di laut Karibia dan Maladewa. Tapi ini di Indonesia, bahkan Aceh, tanah lahir kita tercinta.

Hawa panas karena teriknya mentari sedikit diimbangi udara sejuk dari hutan tropis di Pulau Tailana. Bagi turis yang ingin nikmati tur kayaking, snorkeling, dan diving, bisa memintanya pada pengelola wisata Nirvana Diving di pulau itu.

2. Pulau Sikandang

Dari Pulau Tailana, kami berbalik arah menuju Pulau Sikandang, destinasi keliling Pulau Banyak selanjutnya. Pulau ini juga menyongsong kami dengan hamparan pasir putih bak garam yodium. Pulau sejumlah cottage kayu, yang sudah dihuni turis mancanegara.

Dua turis asal Skotlandia misalnya, mengakui mereka sangat menyukai keindahan Pulau Banyak. Mereka sudah dua malam menginap di Sikandang. “Beautiful island,” ucap seorang dari mereka, saat hendak pulang.

3. Pulau Asok

Pulau Asok menyajikan panorama pantai landai dengan kelapa berjejer dan merunduk hampir menjilati air laut. Posisinya di tengah-tengah antara ufuk timur dan barat.

“Sangat cocok untuk kamping di sini, bisa menanti matahari terbit dan mantahari terbenam,” kata Sunarwin (35), tekong robin yang membawa kami.

Di tengah-tengah pulau ini tersedia sumur air tawar, yang biasanya dipakai untuk dikonsumsi pengunjung yang bermalam, mandi, maupun ambil wudhu bagi muslim.

Kondisi hutannya yang jarang-jarang juga menyajikan harmoni alam yang bersahabat. Pula, ada cottage di ujung utara pulau ini. Bahkan sekelompok tur asal Medan ikut terbuai oleh pesona Asok.

Mereka dengan KM Bintang, berhenti tak jauh dari kami. Lalu snorkeling di barat daya pulau. Para muda-mudi itu, di depan kapal motor kayu itu—biasanya untuk paket live on boat—menyelam menggunakan life jacket.

4. Pulau Lambudung

Pulau ini menjadi yang terakhir pada hari pertama kami island hopping. Sebelumnya, Lambudung ini dapat saya saksikan dengan cukup dekat dari pantai bersih di Pulau Asok.

Lambudung lebih kecil dari Asok. Pulau ini juga baru-baru ini masuk dalam list island hopping Pulau Banyak. Beruntung kami dibawa ke sini.

Memiliki kontur hampir sama dengan pulau-pulau sebelumnya: berpasir putih bersih, lautan biru bening, dan pokok kelapa yang tumbuh jarang-jarang. Tentu saja, ada turis asing yang mandi ria.

Sejatinya, kami akan ke Pulau Biawak di depan pulau ini. Tapi hari sudah menjelang Maghrib, kami harus kembali ke penginapan di Pulau Balai. Menghimpun kembali energi, persiapan keliling Pulau Banyak hari kedua besoknya.


Sebagai informasi, sehari keliling Pulau Banyak dengan robin mesin 11 PK kapasitas 6 – 8 orang, dikenai tarif antara Rp 600 ribu – Rp 800 ribu. Tergantung bagaimana Anda nego.

Sementara makan siang, snack, dan air mineral, perlu Anda bawa sendiri, karena jarang sekali pulau yang menjual kebutuhan turis itu, bahkan hampir tidak ada, kecuali membelinya dengan harga sedikit tinggi di cottage atau resort di pulau yang dikunjungi.


Di hari kedua island hopping, kami dibawa ke pulau-pulau yang lebih dekat dari Pulau Balai. Sebagian pulau yang kami pijaki malah masuk dalam Kemukiman Pulau Salapan (Delapan) Kecamatan Pulau Banyak, berikut ini.

5. Pulau Rangit Kecil

Ini pulau yang sedang ngehits di sosial media. Karena di Pulau Rangit Kecil memiliki menara navigasi milik Departemen Hubungan Laut yang menjulang sekitar 50 meter.

Semua wisatawan yang kunjungi pulau ini pasti takkan melewatkan kesempatan melihat keindahan dari atas puncak menara Pulau Rangit Kecil.

Kami pun dibuat takjub, saat naik bersamaan dengan sekelompok wisatawan dari Medan.

Di sekeliling pulau ini, dikitari air hijau toska, dan biru di satu sisi, dan diapit Pulau Rangit Besar di sebelahnya. Kelapa yang jarang-jarang pun kelihatan cantik. Terumbu karang terlihat bagai belang-belang hitam dari atasnya. Hiasan alam yang cukup ciamik.

6. Pulau Palambak Besar

Diyakini, Palambak adalah nama pulau yang pertama kali populer di Pulau Banyak. Palambak ada dua, kecil dan besar. Terkenal dengan objek snorkeling dan kayaking.

Kami menghabiskan waktu nyaris satu jam dari Rangit Kecil untuk tiba di Pulau Palambak Besar, setelah melewati gelombang pasang dan angin agak kencang, yang sedikit mengkhawatirkan.

Pulau itu berdekatan dengan Palambak Kecil yang terletak di ujung baratnya. Ia juga identik dengan jejeran pepohonan kelapa yang tinggi, dengan hutan tropis yang padat.

Di sana, sudah duluan disinggahi satu rombongan keluarga dari Subulussalam. Mereka sudah dua malam menikmati keindahan di pulau itu. Dengan menyewa bungalow.

Cara mudah keliling Pulau Banyak bisa juga dengan bermalam di salah satu pulau tanpa penghuni, dengan menyewa boat, kemudian harinya keliling beberapa pulau.

7. Pulau Malelo

Alam memang tak bisa ditebak. Setumpuk pasir yang menyembul ke permukaan laut bahkan bisa menjadi cantik.

Pulau Malelo buktinya. Pulau ini hanyalah setumpuk pasir yang menonjol ke permukaan, sebuah pulau gosong, yang memiliki panorama cukup cantik. Dengan luas tak lebih dari seukuran lapangan tenis.

Tak jauh dari Pulau Rangit Besar, pulau ini juga dihuni Seagull ramping berbulu abu-abu (camar laut jenis Stanon Wood Piling) yang bertengger di reranting kayu saat kami singgahi.

Tidak ada pohon yang tumbuh. Kecuali lima batang kelapa mati yang menjadi objek menarik untuk difoto.

8. Pulau Panjang

Ujung pulau ini bisa ditatap jelas dari Malelo. Jaraknya memang berdekatan. Namun pulau ini benar-benar panjang sesuai namanya.

Satu lagi, pulau ini menjadi destinasi terakhir dalam island hopping di hari kedua. Sebab, dari sini, sudah dekat dengan Pulau Balai, jadi bisa berleha-leha lebih lama di pantainya.

Sepanjang bibir pantai di Pulau Panjang. diteduhi pokok kelapa yang cukup dekat ke laut. Di bibir pantai, desah angin, debur ombak, membuat kami benar-benar menikmati liburan.

“Saya benar-benar betah ditempatkan di Pulau Banyak, alamnya cukup menghibur dan masyarakatnya ramah,” ujar Suci, seorang guru SM3T asal Padang, ketika saya jumpai sebelum menutup perjalanan keliling Pulau Banyak hari kedua.

Dia sedang menikmati acara perpisahan antara dia dan dua guru SM3T lainnya, dengan pelajar SMP dan SMA dari Pulau Balai. Mereka terlihat cukup gembira makan bersama, lalu mandi ria di halaman pantai yang jernih.

Salam, Pulau Banyak.

‪#‎thelightofaceh‬aceh halal destinationAceh Halal TourismCahaya Acehcahaya aceh pantai baratfestival pulau banyakisland hoppingPesona Aceh